Pengertian Penyebab Jenis Ciri dan Dampak Penangguran

Jumlah penduduk yang banyak merupakan salah satu modal pembangunan suatu negara. Jumlah penduduk yang banyak, maka dibutuhkan lapangan pekerjaan yang banyak juga. Jika lapangan kerja yang tersedia lebih sedikit daripada jumlah penduduk (angkatan kerja) maka salah satu fenomena yang akan terjadi adalah penangguran.

pengangguran
Ilustrasi Pengangguran
Setiap tahun angka pengangguran di Indonesia semakin bertambah. Namun, ironisnya banyak pengangguran itu justru berasal dari para kalangan terdidik yang bergelar sarjana. Besarnya angka penangguran itu tentu akan menjadi beban tersendiri bagi suatu negara dan menghambat pembangunan negara tersebut. Maka dari itu perlu dilakukan sebuah peran baik dari pemerintah maupun dari masyarakat sendiri untuk dapat mengatasi masalah pengangguran ini.

Pengertian pengangguran

Pengangguran menurut ilmu ekonomi merupakan orang yang masuk dalam angkatan kerja (15-64 tahun) yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mencari pekerjaan yang layak. Namun di masyarakat sendiri, pangangguran banyak yang mengartikan bahwa pengangguran adalah oang dewasa yang tidak bekerja sama sekali.

Jenis – Jenis Pengangguran

Jenis – jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya, antara lain sebagai berikut :

1. Pengangguran struktural  adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur perekonomian. Pada umumnya negara berupaya mengembangkan perekonomian dari pola agraris ke industrial. Atau dengan kata lain pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi syarat yang ditentukan oleh pembuka lapangan kerja.

2. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja. Kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja dapat disebabkan oleh:
  • kondisi geografis,
  • informasi yang tidak sempurna, dan
  • proses perekrutan yang lama

3. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Misalnya, para petani, pada saat musim tanam mempunyai pekerjaan, tetapi pada saat musim kemarau tidak mempunyai pekerjaan (menganggur).


4. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang disebabkan penggunaan teknologi seperti mesin-mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia.

5. Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya siklus konjungtur (perubahan kegiatan perekonomian). Perekonomian suatu negara sering menghadapi perubahan. Bila permintaan terhadap barang dan jasa turun terjadilah penurunan permintaan massal terhadap tenaga kerja.

6. Pengangguran normal : Pengangguran yang disebabkan karena memang belum mendapat pekerjaan karena pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai.

7. Penangagguran kiknikal : pengangguran yang disebabkan oleh kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung seluruh semua pekerja yang ada.

8. Pengangguran keahlian : pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian.

9. Pengangguran total : pengangguran yang benar – benar tidak mendapat pekerjaan.

Jenis - Jenis pengangguran berdasarkan jam kerjanya, antara lain sebagai berikut :
  1. Pengangguran terselubung (disguised unemployment) : Pengangguran terselubung terjadi jika tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu. Misalnya, untuk mengerjakan suatu pekerjaan sebenarnya cukup dilakukan oleh lima orang, tetapi dilakukan oleh tujuh orang. Oleh karena itu, yang dua orang sebenarnya adalah penganggur, hanya saja tidak kentara.
  2. Pengangguran terbuka (open unemployment) : Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Penyebabnya antara lain:

  • tidak tersedianya lapangan kerja,
  • tidak sesuai antara lapangan kerja dengan latar belakang pencari kerja, dan
  • tidak berusaha mencari pekerjaan secara keras karena memang malas.
   3. Setengah menganggur (under unemployment) : Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam satu minggu.


Faktor – Faktor Penyebab Pengangguran

Secara umum beberapa penyebab dari banyaknya pengangguran di indoensia antara lain sebagai berikut :
  • Aspek kependudukan
Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak pengangguran, dan meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.
  • Aspek ekonomi
Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara, dan krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 menyebabkan terjadinya pengangguran sebanyak 1,4 juta orang.
  • Aspek pendidikan
Pendidikan harus mampu menghasilkan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas. Dunia usaha tidak bersedia menerima tenaga kerja yang pendidikan dan keterampilan angkatan kerja yang rendah.

Adapun secara rinci berikut adalah beberapa penyabab dari pengangguran di Indonesia :
  1. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar.
  2. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja
  3. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja
  4. Terjadi Putus Hubungan Kerja (PHK)
  5. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja
  6. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi pengambangan usaha
  7. Masuk sulitnya arus masuk modal asing
  8. Iklim investasi yang belum kondusif
  9. Tekanan kenaikkan upah ditengah dunia usaha yang masih lesu
  10. Kemiskinan
  11. Ketimpangan pendapatan
  12. Adanya arus urbanisasi yang sangat besar
  13. Stabilitas politik yang tidak stabil
  14. Keberadaan pasar global
  15. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang di hasilkan masih rendah

Ciri – Ciri Penangguran :

  1. Melekatnya dengan tindakan criminal
  2. Melekatnya dengan hal yang dilarang oleh agama
  3. Tidak memiliki pendirian yang kuat dalam hidupnya
  4. Tidak memiliki penghasilan dan tempat tinggal yang layak
  5. Mudah putus asa
  6. Tidak mampu mencukupi kebutuhannya
  7. Memiliki masalah – masalah social dalam hidupnya
  8. Banyak mencari pekerjaan
  9. Masih bergantung pada orang tua

Dampak Penangguran

Dampak penaggangguran dilihat dari segi ekonomi :

  1. Penurunan pendapatan perkapita suatu negara
  2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak
  3. Meningkatnya biaya social yang harus dikeluarkan oleh pemerintah
  4. Dapat menambah hutang negara
  5. Penaggangguran menimbulkan turunnya daya beli masyarakat, sehingga mengakibatkan kelesuan dalam usaha
  6. Penaggangguran akan menghambat investasi karena menurunnya jumlah tabungan masyarakat

Dampak penaggangguran dilihat dari segi sosial :

  1. Penaggangguran merupakan suatu beban psikologis dan beban psikis
  2. Penaggangguran dapat menghilangkan ketrampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja
  3. Penaggangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social dan politik
  4. Perasaan minder dari penganggur
  5. Meningkatnya angka kriminalitas
  6. Munculnya pengamen, pengemis, dan anak jalanan
  7. Tingginya angka anak putus sekolah.

Pandangan atau Tanggapan Masyarakat Tentang Penangguran


  • Menurut Bapak Junawi R.

Masalah pengangguran adalah masalah yang serius dan perlu penanganan yang serius pula, juga butuh kerjasama antar masyarakat dan pemerintah, karena pengangguran adalah masalah yang sangat kompleks. Butuh jangka panjang untuk menangani masalah pengangguran agar dapat di minimalis sedemikian rupa.

  • Menurut Bapak Surat.

Menurut saya, tidak selamanya pengangguran itu adalah orang yang malas mencari pekerjaan, orang yang tidak punya usaha untuk melanjutkan dan mengembangkan hidupnya ke arah yang lebih baik. Justru akhir – akhir ini, banyak pengangguran yang merupakan lulusan dari perguruan – perguruan tinggi ternama, yang mempunyai titel atau gelar yang tinggi dan bergengsi. Bahkan kalau dulu mungkin pengangguran – pengangguran banyak yang merupakan angkatan kerja yang tidak produktif. Sekarang, justru orang – orang yang tergolong angkatan kerja yang produktif lah yang banyak menganggur. Seperti kita ketahui bahwa angkatan kerja produktif itu adalah angkatan kerja yang mempunyai jiwa produktif dan memiliki kemampuan untuk bekerja lebih baik dibandingkan dengan angkatan yang lainnya. Tapi, malah angkatan yang produktif inilah yang tingkat penganggurannya tinggi.

  • Menurut Bapak Sukarjo.

Pengangguran, yang pertama terlintas dipikiran kita pasti adalah orang – orang yang malas, sudah tidak produktif, dan tidak mempunyai pekerjaan yang tetap. Bahkan, seringkali kita mendengar bahwa orang – orang cenderung mencibir dan menjelek – jelekan orang yang pengangguran ini. Memang, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pendapat orang – orang yang sudah terlanjur mendarah daging ini. Padahal, ada beberapa jenis pengangguran yang mungkin masyarakat awam belum mengetahui.

  • Menurut Bapak Sukarjo H. W.

Banyak sekali pendapat akan pandangan pengangguran di tingkat masyarakat kalangan atas maupun bawah. Diantaranya juga banyak keluhan yang ditimbulkan karna dampak pengangguran adalah banyaknya anak jalanan, premanisme dan tingkat kriminalitas yang kian menanjak. Opini masyarakat yang kurang baik memandang pengangguran adalah kriminalitas yang sulit diberantas, mungkin karna sulitnya mencari pekerjaan maka para penganggur melakukan kriminal dengan terpaksa untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Opini masyarakat tersebut berkembang pesat dan pada saat sekarang ini sudah menjadi citra yang buruk dalam pandangan orang-orang secara umum.

  • Menurut Bapak Pandjang S.

Masalah pengangguran memang sulit di atasi jika tidak ada kerja sama dari bebagai pihak. Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat patutnya harus bekerja sama dalam mengatasi masalah pengangguran. Saran saya bukan hanya pemerintah sendiri yang harus mengatasi pengangguran, tetapi kita sebagai warga Negara haruslah menciptakan lapangan pekerjaan juga untuk sesama. Contoh usaha untuk mengurangi pengangguran dengan berwirausaha, kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Jangan hanya terpaku pada keinginan bekerja sebagai orang kantoran. Apa salahnya jika kita berwirausaha dan bila akhirnya bisa berguna, bermanfaat dan bisa utuk menolong orang lain juga.

0 Comments