Unsur Cuaca dan Iklim : Penyinaran Matahari

Penyinaran Matahari - Pada kesempatan kali admin akan membagikan materi seputar salah satu  unsur cuaca dan iklim, yaitu penyinaran matahari. Sub materi yang akan admin bahas pada kesempatan kali ini adalah tentang faktor penyinaran matahari terhadap bumi, penyinaran matahari terhadap bumi secara langsung (absorpsi, refleksi, dan difusi) dan tidak langsung (adveksi, turbulensi, konveksi, dan konduksi). Berikut adalah rangkumannya, namun sebelumnya anda juga dapat menyaksikan video presentasi ini

Temperatur di Indonesia dipengaruhi oleh posisi lintang dan keadaan alamnya. Posisi lintang Indonesia sendiri beada di 6 LU dan 11 LS sehingga Indonesia berada di daerah beriklim tropis. Hal ini berarti smeua tempat di Indonesia menerima panas matahari yang sama banyak.


Baca juga tentang unsur cuaca dan iklim lainnya, yaitu angin

Faktor Yang Mempengaruhi Penyinaran Matahari Terhadap Bumi

Matahari memancarkan panas radiasinya sebanyak 100%. Dari 100% tersebut, panas matahari 42% tersebar ke luar angkasa, 43% ke bumi sedangkan 15% sisanya tersebar ke udara. Jumlah panas matahari yang sampai ke permukaan bumi sebagian ada yang dipantulkan kembali dan sebagian lagi ada yang terserap kembali di udara. Jumlah panas matahari yang diserap oleh bumi tergantung pada hal – hal berikut ini :
  1. Sudut datang sinar matahari. Semakin miring sinar datang matahri, maka semakin berkurang panasnya. Namun semakin miring sinar datang matahari maka semakin banyak juga daerah yang mendapat sinar matahari.
  2. Lama waktu penyinaran matahari. Semakin lama waktu penyinaran sinar matahari, maka semakin tinggi temperatur. Lama waktu penyinaran matahari atau intensitas matahari terhadap bumi dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama Campbell Strokes. Lamanya matahari bersinar dapat dinyatakan dalam presentase atau jam yang ditunjukkan oleh sunshine recorder. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang menerima radiasi matahari yang sama dinamakan isohel
    campbell strokes alat pengukur intensitas matahari
  3. Topografi, khususnya ketinggian tempat. Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin temperatur semakin rendah, dan semkian rendah ketinggian tempat maka semakin tinggi temperatur udaranya.
  4. Komposisi udara. Udara yang banyak mengandung uap air dan karbon dioksida menyebabkan temperatur semakin panas.
  5. Morfologi permukaan bumi atau keadaan tanah. Tanah yang putih dan licin banyak memantulkan tanah, sedangkan tanah yang hitam dan kasar banyak menyerap panas.
  6. Sifat permukaan bumi. Daratan lebih cepat menerima panas daripada lautan. Hal ini dikarenakan panas yang diterima oleh daratan hanya pada permukaannya saja dan langsung dipantulkan. Sedangkan panas yang diterima oleh lautan akan salurkan sampai pada kedalaman 200 m di bawah permukaan air laut, sehingga pemantulan dari lautan juga semakin lama.
  7. Angin dan arus laut. Adanya angin dan arus laut yang datang dari daerah dingin akan mendinginkan temperatur daerah yang dilaluinya.

Penyinaran Matahari Terhadap Bumi

Terdapat dua macam pemanasan terhadap atmosfer oleh, yaitu pemanasan secara langsung dan pemanasan secara tidak langsung.

Penyinaran matahari secara langsung

  1. Absorpsi, penyerapan unsur – unsur radiasi matahari seperti sinar X, sinar gama, dan sinar ultraviolet oleh unsur – unsur yang dapat menyerap radiasi tersebut, seperti oksigen, ozon, debu, hidrogen, dan nitrogen.
  2. Refleksi, pemanasan udara oleh matahari namun dipantulkan kembali oleh uap air (H2O), awan, dan partikel – partikel lain di atmosfer.
  3. Difusi, proses penyebaran panas atau sinar matahari oleh atmosfer. Sinar gelombang pendek berwarna biru merupakan gelombang yang dihamburkan paling baik oleh udara, sehingga pada siang hari udara akan berwarna biru.
    langit biru akibat difusi

Penyinaran matahari secara tidak langsung

Perlu kita ketahui bahwa udara bersifat diatermal yang berarti udara dapat melewatkan panas matahari. Sifat diatermal ini terjadi pada udara murni. Setelah panas sampai di permukaan bumi, panas akan memanaskan udara dingin disekitarnya. Macam – macam pemanasan udara secara tidak langsung adalah sebagai beirkut :
  1. Konduksi, yaitu udara panas yang menjalar ke udara dingin diatasnya sehingga udara dingin diatasnya ikut panas. Dalam konduksi ini, udara panas tidak ikut bergerak ke atas, melainkan bersinggungan dengan udara panas diatasnya.
    penyinaran pemanasan matahari secara konduksi
  2. Konveksi, yaitu pemanasan udara disekitarnya secara vertikal. Angin panas dan angin dingin bergerak naik turun sehingga udara dingin yang berada diatasnya akan ikut panas. Dalam knveksi, udara panas ikut bergerak ke atas.
    penyinaran matahari secara konveksi
  3. Adveksi, yaitu penyebaran panas secara horizontal. Hal ini diakibatkan karena adanya udara panas yang bergerak secara horizontal sehingga udara dingin disekitarnya juga ikut panas.
    penyinaran matahari secara adveksi
  4. Turbulensi, yaitu penyebaran panas oleh udara secara berputar – putar.
    penyinaran matahari secara turbulensi
Itulah sekilas tentang unsur cuaca dan iklim, penyinaran matahari. Semoga materi diatas bermanfaat untuk anda, sekian dan terima kasih. Jangan lupa untuk menyimak materi lainnya dari SapaKabar