Tabel Periodik Unsur dan Keterangan Sifat Unsur Kimia

Sistem Periodik Unsur Tabel Periodik - adalah merupakan suatu susunan unsur yang berdasarkan kemiripan sifat dan urutan nomor atom. Disebut Periodik , yaitu berdasarkan pola kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut.

Sejarah Tabel Periodik
Tabel Periodik ada pertama kali pada satu abad silam, yaitu untuk mencerminkan perkembangan pemahaman sifat-sifat kimia selama lebih dari satu abad. Peristiwa terpenting dalam sejarahnya terjadi pada tahun 1869, ketika tabel dipublikasikan oleh Dmitri Mandeleev. yang mengembangkan tabel berdasarkan pengembangan terdahulu oleh ilmuwan seperti Antoine-Laurent de Lavoisier dan John Newlands, tetapi hanya Mendeleev yang mendapat kredit untuk pengembangannya.

Pengertian Tabel Periodik Unsur
Tabel periodik adalah suatu cara penyusunan unsur kimia, yang disusun berdasarkan nomor atom, konfigurasi elektron dan keberulangan sifat kimianya. Unsur-unsur disusun sesuai dengan kenaikan nomor atom. Tabel bentuk standar terdiri dari kisi-kisi unsur, dengan baris yang disebut periode dan kolom yang disebut golongan.

Pengenalan Cara Membaca Tabel Periodik Unsur
Jumlah unsur pada tabel periodik sangatlah banyak, dengan singkatan yang sulit dipahami serta ditambah struktur penomoran atom yang rumit membuat menghafal tabel periodik menjadi sesuatu yang sangat sulit dan menjemukan. Tetapi sebenarnya menghafal tabel periodik itu sangat mudah asalkan kamu tahu strategi yang tepat menghafal tabel periodik. Berikut penjelasan cara membaca tabel periodik.

Baca Juga : Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana

Pertama, Lihat gambar tabel periodik unsur, dan pahami bahwa :
  1. Kolom deret (menyamping dari kiri ke kanan) adalah golongan
  2. Kolom baris (dari atas ke bawah) adalah periode
Cara membaca tabel periodik unsur
Golongan dan Periode dalam Tabel Periodik Unsur

Kedua, pahami perbedaan antara golongan A dan golongan B, Golongan dalam tabel periodik dibagi menjadi 2, yaitu :
  • Golongan A atau Golongan Utama, yang terdiri dari golonga IA hingga VIIIA / 1A - 8A (seperti gambar dibawah berikut)
Golongan Utama dalam tabel periodik unsur
Golongan Utama dalam tabel periodik unsur
  • Golongan B atau Golongan Transisi, yang terdiri dari golongan IIIB hingga IIB / 3B - 2B (lihat gambar)
Golongan B terdiri dari Golongan Transisi Dalam dan Gologan Transisi Luar - sumber

Format Tabel Periodik

  • Masing-masing unsur terdapat dalam satu kotak yang berisi nomor atom, lambang unsur, dan nomor massa. Kotak-kotak tersebut berurut dari kiri ke kanan berdasarkan kenaikan nomor atom.
  • Kotak-kotak tersebut tersusun membentuk barisan horizontal (periode) dan barisan vertikal (golongan). Setiap periode diberi nomor dari 1 hingga 7. Setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 8 dengan huruf A atau B. Pada sistem IUPAC baru, setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 18 tanpa huruf A atau B. Unsur-unsur dalam satu golongan yang sama pada tabel periodik akan memiliki kemiripan sifat.
  • Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan unsur golongan utama. Unsur-unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan unsur logam transisi. Dua deret unsur di bagian bawah, yakni lanthanida dan aktinida, disebut unsur logam transisi dalam.
Sifat - Sifat Sistem Periodik Unsur

Sifat Sifat Periodik Unsur
Sifat Sifat Periodik Unsur : jari-jari atom, energi ionisasi, dan sifat logam
  1. Sifat LogamBerdasarkan sifat, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi logam, nonlogam, dan metalloid. Unsur-unsur logam memiliki sifat-sifat: konduktor panas dan listrik yang baik, dapat ditempa dan ductile, titik leleh relatif tinggi, cenderung melepaskan elektron kepada unsur nonologam. Unsur-unsur nonlogam memiliki sifat-sifat: nonkonduktor panas dan listrik, tidak dapat ditempa dan rapuh/getas, kebanyakan berwujud gas pada temperatur kamar, cenderung menerima elektron dari unsur logam. Unsur-unsur metalloid memiliki sifat-sifat seperti logam dan juga nonlogam. Sifat logam semakin berkurang dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sistem periodik unsur, kecuali hidrogen. Unsur-unsur metalloid berada pada “tangga” yang membatasi unsur-unsur logam dan nonlogam.
  2. Jari Jari Atom
    Jari-jari atom adalah setengah dari jarak antara dua inti dari dua atom logam yang sejajar atau dalam sebuah molekul diatomik. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom cenderung semakin kecil, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif.
  3. Energi Ionisasi
    Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam fase gas untuk melepaskan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi pertama cenderung semakin kecil, sebagaimana jarak dari inti ke elektron terluar bertambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti berkurang. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif sehingga tarikan oleh inti bertambah.

         Baca Juga : Reaksi Ionisasi dan Rumus Umum Ionisasi
  4. Jari Jari Ion
    Jari-jari ion adalah jari-jari dari kation atau anion yang dihitung berdasarkan jarak antara dua inti kation dan anion dalam kristal ionik. Kation (ion bermuatan positif) terbentuk dari pelepasan elektron dari kulit terluar atom netral sehingga tolakan antar elektron berkurang, tarikan elektron oleh inti lebih kuat, dan jari-jari dari kation lebih kecil dari atom netralnya. Anion (ion bermuatan negatif) terbentuk dari penangkapan elektron pada atom netral sehingga tolakan antar elektron bertambah dan jari-jari dari anion lebih besar dari atom netralnya. Dalam satu golongan pada sistem periodik unsur, dari atas ke bawah, jari-jari ion bermuatan sama cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam periode, pada deretan ion isoelektronik (spesi-spesi dengan jumlah elektron sama dan konfigurasi elektron sama, seperti O2-, F–, Na+, Mg2+, dan Al3+ dengan 10 elektron), semakin besar muatan kation maka semakin kecil jari-jari ion, namun semakin besar muatan anion maka semakin besar jari-jari ion.
  5. Afinitas Elektron
    Afinitas elektron adalah kuantitas perubahan energi ketika sebuah atom atau ion dalam fase gas menerima sebuah elektron. Jika kuantitas perubahan energi bertanda positif, terjadi penyerapan energi, sedangkan jika bertanda negatif, terjadi pelepasan energi. Semakin negatif nilai afinitas elektron, semakin besar kecenderungan atom atau ion menerima elektron (afinitas terhadap elektron semakin besar). Dalam satu golongan pada tabel periodik unsur, dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung semakin kecil, dengan banyak pengecualian. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, sampai golongan 7A, afinitas elektron cenderung semakin besar, dengan banyak pengecualian
  6. Elektronegativitas
    Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam sebuah molekul (keadaan berikatan) untuk menarik elektron kepadanya. Semakin besar elektronegativitas, semakin mudah atom tersebut menarik elektron kepadanya sendiri. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, elektronegativitas cenderung semakin kecil. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, elektronegativitas cenderung semakin besar.

TIPS : Menghafal Tabel Periodik Unsur

Untuk lebih mudah menghafal tabel periodik, mulailah dengan menghafal golongan-golongan utama lebih dahulu. Apalagi materi-materi kimia SMA biasanya diawali dan berfokus di unsur-unsur golongan utama.

Menghafalkan Unsur Golongan 1A (Alkali)
H : Hidrogen   Li : Litium   Na : Natrium   K : Kalium   Rb : Rubidium   Cs : Caesium   Fr : Fransium
Untuk menghafal ketujuh lambang unsur tadi, kamu bisa menghafalnya dengan membuat ketujuh lambang unsur tersebut menjadi sebuah kalimat.

Contoh kalimat yang biasa digunakan adalah :
Hari Libur Nanti Kita Rebut Costumnya Franda
atau
HaLiNa Kabur, Robinpun Cemas Frustasi

Menghafalkan Unsur Golongan 2A (Alkali Tanah)
Be = Berilium   Mg = Magnesium    Ca = Kalsium    Sr = Strontium     Ba = Barium    Ra = Radium
Untuk menghafal keenam lambang unsur tadi, kamu bisa menghafalnya dengan membuat keenam lambang unsur tersebut menjadi sebuah kalimat.
Contoh kalimat yang biasa digunakan adalah :
Beli Manga Campur Sirup Bareng Randy
atau
Bemo Mogok Cari Sri Baginda Raja

Menghafalkan Unsur Golongan 3A (Boron/Aluminium)
B = Boron         Al = Alumunium         Ga = Galium          In = Indium          Tl = Talium
Untuk menghafal kelima lambang unsur tadi, kamu bisa menghafalnya dengan membuat kelima lambang unsur tersebut menjadi sebuah kalimat.

Contoh kalimat yang biasa digunakan adalah :
Butet adAlah Gadis Indonesia Tladan
atau
Balga Intel!

Menghafalkan Unsur Golongan 4A (Carbon)
C = Karbon   Si = Silikon   Ge = Germanium   Sn = Stannum (Timah)   Pb = Plumbum (Timbal)

Untuk menghafal kelima lambang unsur tadi, kamu bisa menghafalnya dengan membuat kelima lambang unsur tersebut menjadi sebuah kalimat.

Contoh kalimat yang biasa digunakan adalah :

Cerianya Si Gery Snandung Perbantuan
atau
Cowok Sini Gemar Senyum Prambos

Menghafalkan Unsur Golongan 5A (Nitrogen)
N = Nitrogen         P = Fosfor         As = Arsenik        Sb = Stibium (Antimon)         Bi = Bismut

Untuk menghafal kelima lambang unsur tadi, kamu bisa menghafalnya dengan membuat kelima lambang unsur tersebut menjadi sebuah kalimat.

Contoh kalimat yang biasa digunakan adalah :

Nona Popy Asyik Sibuk Bisnis
atau
NaPAs Sbelum Bicara