Pengertian Struktur Ciri dan Kaidah Anekdot

Berawal dari kebingunan saya tentang pengertian, ciri - ciri, struktur dan kaidah penulisan teks anekdot. Maka pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah materi tentang anekdot hasil rangkuman saya dari beberapa sumber. Berikut adalah materinya

Pengertian Anekdot


anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya (Cuddon, J. A. (1992) Penguin Dictionary of Literary Terms and Literary Theory Ed. London : Penguin Bokok_Hal 42). Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Biasanya berkisar pada orang – orang penting berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dengan format yang singkat dan pendek, yang membuatnya memiliki banyak pembacaan. Meskipun tujuan dari anekdot adalah untuk menghibur, tetapi ada maksud tersembunyi dari penulisnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Secara sederhana anekdot menurut saya adalah sebuah cerita pendek yang lucu, menjengkelkan, konyol, atau menarik yang memang diambil dari kisah nyata maupun sebuah kisah fiksi (khayalan).

Ciri – ciri Anekdot

  1. Bersifat humor atau lelucon
  2. Bersifat menggelitik
  3. Bersifat menyindir
  4. Terdapat suatu kritikan
  5. Ada objeknya (biasanya orang terkenal, atau orang yang melakukan kesalahan)
  6. Mempunyai tujuan tertentu
  7. Menampilkan partisipan
  8. Biasanya diambil dari kisah nyata, namun bisa juga dibuat berdasarkan khayalan.

Kadian Penulisan Anekdot

  1. Menggunakan kata – kata yang menunjukkan masa lampau. Hal ini karena memang anekdot sendiri memang sebuah cerita yang sudah pernah terjadi. Contoh : “seminggu yang lalu saya menjadi jerapah kelas.”
  2. Menggunakan kata sambung (konjungsi) waktu yang menyatakan urutan peristiwa. Contoh : lalu, kemudian, setelah itu, dsb.
  3. Menggunakan kata kerja
  4. Menggunakan kalimat seru
  5. Menyindir dengan menggunakan plesetan atau perumpamaan, contoh KUHP diplesetkan menjadi Kasih Uang Habis Perkara (sogok petugas saat kena tilang).

Struktur Anekdot

  1. Abstrak : bagian dari teks anekdot yang berfungsi untuk memberikan gambaran tentang isi teks anekdot tersebut.
  2. Orientasi : bagian dari teks anekdot yang menunjukkan latar belakang atau awal kejadian dari peristiwa.
  3. Krisis : puncak masalah yang terjadi pada peristiwa. Puncak masalah ini biasanya unik atau tidak biasa yang terjadi pada diri penulis atau orang yang diceritakan.
  4. Reaksi : tanggapan tokoh terhadap masalah krisis.
  5. Koda : bagian akhir dari cerita tersebut. Koda ini biasanya ditandai dengan kembali kondusifnya suasana cerita.

Contoh :
KUHP
  1. Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
  2. Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen.“Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
  3. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggelenggelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
  4. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

Adapun struktur dari teks anekdot diatas adalah sebagai berikut
  • Seorang dosen memberikan kuliah hukum pidana (paragraph 1)
  • Suasana kelas biasa – biasa saja (paragraph 1)
  • KUHP diplesetkan menjadi “Kasih Uang Habis Perkara” (paragraph 2)
  • Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng – gelengkan kepala (paragraph 3)
  • Kelas kembali berlangsung normal (paragraph 4)


Referensi :
  1. Anekdot | WikiPedia
  2. Anekdot | Tiraiya
  3. Maryanto, Anik Muslikah, Nur Hayati, dan Elvi Suzanti. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemdikbud

0 Comments