Asbabun dan Kandungan Surat Al Anfal ayat 72 Tentang Mujahadah an Nafs
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas kandungan dan asbabun nuzul dari surat Al Anfal ayat 72 yang membahas tantang mujahadah an nafs. Materi ini meruapakn salah satu materi pada pelajaran agama Islam kelas X di kurikulum 2013. Langsung saja kita simak bahasan berikut ini.
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Anfal (8) : 72)
Asbabun Nuzul Surat Al Anfal ayat 72
Surat Al Anfal yang termasuk dalam surat Madaniyah dan terdiri dari 75 ayat mempunyai arti harta rampasan. Asbabun nuzul Al Anfal adalah kekhawatiran kaum muslimin tentang bagaimana jika mereka menerima atau memberi harta waris dari saudara mereka masyrik. Hal ini seperti diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir, ayat ini ini diturunkan sebagai jawaban dari pertanyaan kaum muslim "Bagaimana kalau kami memberi atau menerima harta waris dari saudara kami yang musyrik?" maka dari itulah turunlah ayat 72-73 ini sebagai penjelasan bahwa antara mukmin dan kafir tidak saling mewarisi.
Kandungan Surat Al Anfal ayat 72
Pesan - pesan mulia kandungan surat Al Anfal ayat 72 adalah sebagai berikut ini :
1. Adanya peristiwa hijrah, yaitu migrasi muslim Mekah ke Madinah. Dalam hijrah ini ada tiga golongan, yaitu
Kaum muhajirin : Kaum muslimin yang ikut berhijrah bersama Rasullah ke Madinah.
Kaum ansor : penduduk Madinah yang menyambut dan menolong kaum muhajirin.
Kaum muslimin yang tidak ikut berhijrah ke Madinah
2. Antara kaum muhajirin dan kaum ansor saling melindungi, hidup berdampingan, dan saling tolong menolong.
3. Kaum muhajirin dan kaum ansor berjihad dengan harta dan jiwanya atas dorongan keimanan kepada Allah swt.
4. Allah swt Maha Melihat dan Mengetahui apa yang dilakukan oleh hamba-Nya.
Dalam surat Al Anfal ayat 72 kaum muhajirin dan kaum ansor telah memberikan teladan dalam muhajirin an-nafs. Mujahadah an nafs secara bahasa berasal dari kata mujahadah yang artinya bersungguh - sungguh, sedangkan an nafs artinya jiwa, nafsu, diri. Jadi secara sederhana mujahadah an nafs adalah perjuangan bersungguh - sungguh melawan hawa nafsu atau bersungguh - sungguh untuk menghindari perbuatan yang melanggar hukum - hukum Allah swt. Dalam bahasa Indonesia Mujahadah an nafs ini disebut juga dengan kontrol diri. Kontrol diri merupakan salah satu sikap yang perlu bahkan wajib untuk dimiliki oleh setiap muslim untuk dapat melawan nafsunya. Menurut Al Qur'an ada tiga macam nafsu, yaitu :
1. Nafsu ammarah, yaitu nafsu yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan buruk. (Q.S. Yusuf (12) : 53)
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Yusuf (12) : 53)
2. Nafsu Lawwamah, yaitu nafsu yang menyesali setiap perbuatan buruk yang pernah dilakukan. (Q.S. Al Qiyamah (75)
"Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)." (Q.S. Al Qiyamah (75)
3. Nafsu muthmainnah, yaitu nafsu yang tenang. (Q.S. Al Fajr (89) : 27-30)
"Hai jiwa yang tenang (27). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.(28) Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,(29) dan masuklah ke dalam surga-Ku.(30)" (Q.S. Al Fajr (89) : 27-30)
Dari ketiga nafsu tersebut, bahwa nafsu ammarah mendorong manusia kesetiap perbuatan yang buruk atau maksiat. Kemaksiatan akan menjauhkan rahmat dari Allah serta akan menimbulkan kegilasahan didalam hati. Oleh karena itu, Islam mengajarkan mujahadah an nafs agar hidup kita bahagia dunia akhirat. Hawa nafsu memiliki kencenderungan untuk mencari berbagai macam kesenangan dengan tidak memperdulikan aturan agama. Jika menuruti hawa nafsu maka sesungguhnya hati kita telah tertawan dan diperbudak oleh hawa nafsu itu. Bahkan Nabi Muhamad saja masih mengganggap bahwa memerangi nasfu itu sebagai jihad besar (jihadul akbar) lebih besar dari memerangi kafir yang masih digolongkan oelh beliau sebagai jihad kecil (jihadul ashgar). Hal ini dikarenakan jihad melawan nafsu merupakan jihad yang melawan hal - hal yang menyenangkan, digemari, dan disukai namun melanggar aturan agama. Sedangkan jidah melawan orang kafir merupakan jihad melawan musuh yang kita benci. Bukankah melawan yang kita sukai ini lebih berat daripada melawan musuh kita yang kita benci?
Manfaat dan Hikmah dari Mujahadah An nafs
- Hati semakin bersih dan tenang.
- Memperoleh kebahagian lahir dan batin.
- Diberi kemudahan oleh Allah swt. dalam mengerjakan amal saleh.
- Dijauhkan dari sifat - sifat tercela.
- Dicintai Allah dan sesama manusia.
- Mendapat hidayah yang sempurna dari Allah.
- Mendapatkan ridho dari Allah.
Cara Membiasakan Mujahadah An nafs
- Bersabar.
- Memikirkan akibat dari perbuatan yang akan dilakukan.
- Memperbanyak dan melanggengkan zikir kepada Allah.
- Berdo'a kepada Allah untuk dikuatkan iman dan islamnya.
Jangan lupa baca juga isi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 tantang Husnuzan atau berprasangka baik disini
3 Comments
Jazakallah di atas info.. semoga Allah merahmati dan memberi ganjaran yg setimpal atas usaha yg murni ini
Amiin ya Allah
Amin
Posting Komentar