6 Wilayah Persebaran Fauna Di Dunia - Sebelumnya saya sudah saya singgung sedikit mengenai upaya konservasi flora dan fauna. Maka pada kesempatan kali ini, akan saya ulas lebih lanjut mengenai pembagian atau persebaran fauna di dunia menurut Wallace. Berikut adalah rangkuman saya mengenai materi diatas.
Studi tentang persebaran hewan di dunia menunjukkan bahwa bahwa sebenarnya spesies yang ada di dunia ini berasal dari satu tempat namun akhirnya menyebar ke berbagai daerah. Selanjutnya spesies tersebut mengalami diferensiasi menjadi subspecies dan spesies baru yang lebih cocok dengan habitat barunya.
Studi tentang persebaran hewan di dunia menunjukkan bahwa bahwa sebenarnya spesies yang ada di dunia ini berasal dari satu tempat namun akhirnya menyebar ke berbagai daerah. Selanjutnya spesies tersebut mengalami diferensiasi menjadi subspecies dan spesies baru yang lebih cocok dengan habitat barunya.
Dalam penyebarannya, organisme ini mengalami banyak sekali halangan, mulai dari halangan fisik (gunung tinggi, sungai, laut, sampai gurun pasir) maupun kondisi iklim dan edafik. Hal ini mengakibatkan pembatasan penyebaran dan kompetisi dari suatu organisme (isolasi geografi). Isolasi geografi ini juga yang menyebabkan adanya perbedaan susunan floran dan fauna di berbagai daerah.
Persebaran Fauna Di Dunia Menurut Wallace
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Scalter pada tahun 1858 yang kemudian dikembangkan oleh Huxley pada tahun 1868 dan Alfred Russel Wallace pada tahun 1876. Sampai saat ini, persebaran fauna menurut Wallace-lah yang lebih populer dibanding dengan konsep persebaran fauna oleh kedua pendahulunya. Berikut adalah enam wilayah persebaran fauna menurut Wallace.
Peta persebaran fauna di dunia via tugasgeografi.wordpress.com |
1. Kawasan neotropik
Persebaran kawasan ini meliputi kawasan Amerika Tengah, Amerika Selatan, Meksiko Selatan. Banyak hewan dari kawasan ini yang dijadikan sebagai judul film, seperti Anaconda dan Piranha.
Beberapa hewan endemic dari kawasan neotropik adalah ikna piranha dan belut listrik yang banyak terdapat di sungai Amazon, ilama (sejenis unta) di padang pasir Antacama, Peru, tapir, dank era hidung merah. Kawasan ini juga sangat terkenal dengan fauna vertebratanya, seperti kelelawar penghisap darah, buaya, anaconda, kadal, terringgiling, dan beberapa jenis monyet.
2. Kawasan neartik
Wilayah yang termasuk dalam kawasan neartik adalah Amerika Utara, Amerika Tengah, Kanada, Greenland, dan Kepulauan Karibia. Fauna khas dari kawasan ini antara lain tikus air, karibu, bison, antelop, muskox, rakun, kalkun, dan kambing gunung.
3. Kawasan ethiophia
Persebaran kawasan ini meliputi Gurun Sahara, Afrika Selatan, dan Madagaskar. Untuk mengingat hewan – hewan yang ada di kawasan Ethiopia ini silahkan untuk menghafal hewan – hewan yang ada di dalam film Madagaskar, waaupun terdapat pengecualian seperti penguin.
Fauna khas dari kawasan ini antara lain gajah afrika, badak afrika, babon, simpanse, jerapah, zebra, kijang, antelop, singa, dan kuda nil. Jika diamati, umumnya fauna khas Ethiopia ini ukurannya besar – besar.
4. Kawasan paleartik.
Persebaran fauna paleartik meliputi kawasan Kutub Utara, Afrika Utara, Semenanjung Arab (Asia Barat), sebagian Asia Tengah, Asia Timur, dan seluruh benua Eropa. Jenis fauna yang hidup di kawasan ini sangat bervariasi, karena lingkungannya bervariasi pula.
Fauna khas dari kawasan paleartik antara lain, unta, beruang, beruang kutub, panda, sapi, domba, kerbau, dan burung robin.
5. Kawasan oriental
Kawasan oriental dikenal juga dengan kawasan asiatis. Persebaran fauna oriental meliputi Asia Selatan, Asia Tenggara dan Indonesia bagian barat. Beberapa hewan khas dari kawasan ini antara lain gajah sumatera, orang utan, babi rusa, badak bercula satu, ikan arwana, tapir, dan kera.
6. Kawasan austalis
Persebaran kawasan ini meliputi benua Australia, Selandia Baru, pulau Papua, dan kawasan Oceania. Fauna khas dari kawasan australis antara lain platypus, hewan berkantung (kangguru, dan kiwi), koala, kuskus, cendrawasih, kasuari, dan kakatua.