Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit tentang larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Adapun sub-materi yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah sebagai berikut :
Pengertian Larutan
Banyak sekali reaksi kimia dalam lingkungan berair yang berlangsung dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Oleh karena itu butuh pemahaman yang lebih tenteng sifat – sifat larutan ini. Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih. Dalam larutan dikenal dua jenis zat, yaitu zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solven). Zat terlarut merupakan zat yang terlarut dalam suatu larutan, biasanya jumlah zat terlarut lebih sedikit daripada jumlah zat pelarut. Sedangkan zat pelarut merupakan zat yang melarutkan zat lain dalam suatu larutan, jumlah zat pelarut biasanya lebih banyak daripada zat terlarut. Jika jumlah zat terlarut sangat banyak dan tidak bisa dilarutkan lagi oleh zat pelarut, maka larutan tersebut disebut larutan jenuh. Contoh dari larutan ini adalah larutan air gula (campuran homogen antara air dan gula).
Larutan berdasarkan daya hantar listriknya dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
Lautan Non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sifat – sifat larutan non-elektrolit antara lain sebagai berikut :
- Tidak mengalami ionisasi
- Tidak dapat menghantarkan arus listrik
- Tidak dapat membuat lampu menyala
Contoh larutan nonelektrolit antara lain glukosa (C6H12O6), larutan gula (C12H22O11), Urea (CO(NH2)2) dan etanol (C2H5OH)
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan di dalam larutan tersebut terdapat atom – atom yang bermuatan listrik yang bergerak bebas. Atom – atom yang bermuatan listrik disebut ion. Ion sendiri terbentuk karena adanya perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Jadi sejatinya aliran listrik dalam larutan elektrolit merupakan aliran elektron.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik ternyata sebelumnya sudah dijelaskan oleh seorang ahli kimia asal Swedia, Svante August Arrhenius (1859-1927). Ia menjelaskan larutan dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan tersebut terdapat ion – ion yang bergerak bebas.
Macam – macam larutan elektrolit
Berdasarkan kekuatan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibagi menjadi 2, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektolit lemah.
Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat merupakan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat. Hal ini dikarenakan zat terlarut yang berada di dalam zat pelarut seluruhnya dapat menjadi ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Hal ini disebut juga dengan ionisasi sempurna.
Sifat – sifat larutan elektrolit kuat antara lain :
- Terionisasi sempurna
- Menghantarkan arus listrik
- Dapat membuat lampu menyala terang
- Terdapat gelembung gas
Contoh – contoh larutan elektrolit kuat :
- Asam kuat (HCl, HClO4 , H2SO4 , HNO3)
- Basa kuat (NaOH, KOH, Ca(OH)2 , Ba(OH)2)
- Garam – garam yang mempunyai kelarutan tinggi (NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3)
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektolit lemah merupakan larutan elektrolit yang mampu menghantarkan arus listrik, namun dengan daya yang lemah. Harga derajat ionisasi larutan elektrolit lemah lebih dari nol namun kurang dari satu (0 < α < 1). Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) yang artinya reaksi terjadi di dua arah. Di satu sisi terjadi peruraian dan di sisi lain terbentuk kembali ke bentuk senyawa mula - mula.
Sifat – sifat larutan elektrolit lemah antara lain :
- Terionisasi sebagian
- Menghantarkan aurs listrik namun lemah
- Lampu menyala redup
- Terdapat gelembung gas
Contoh – contoh larutan elektrolit lemah :
- Asam lemah (CH3COOH, HCN, H2CO3 , H2S)
- Basa lemah (NH4OH, Ni(OH)2)
- Garam – garam yang sukar larut (AgCl, CaCrO4 , PbI2)
(a) Larutan elektrolit kuat (b) Larutan elektrolit lemah (c) Larutan nonelektrolit
Sumber Ion Dalam Larutan Elektrolit
Senyawa ion
Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam dalam bentuk padat atau kering. Senyawa-senyawa ionik dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang terikat dengan kuat, sehingga ion-ion tersebut tidak mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial. Namun apabila senyawa ionik dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air, maka senyawa ionik akan menjadi elektrolit. Hal ini disebabkan ion-ion yang awalnya terikat kuat pada kisi terlepas kemudian segera masuk dan menyebar, dengan air sebagai medium untuk bergerak.
Perlu diketahui bahwa semua senyawa ionik yang dapat larut dalam pelarut polar seperti air dan lelehan senyawa ionik merupakan suatu elektrolit. Lelehan senyawa ionik memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding larutannya. Hal ini disebabkan susunan ion-ion dalam lelehan senyawa ionik lebih rapat dibanding dalam bentuk larutan, sehingga ion-ion yang ada lebih mudah atau lebih cepat bergerak menuju anoda dan katoda ketika diberi beda potensial.
Senyawa kovalen
Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion. Misalnya senyawa kovalen polar mampu membentuk ion di dalam air sehingga dapat menghantar arus listrik. HCl, NH3 dan CH3COOH merupakan beberapa contoh senyawa kovalen polar.