Pengertian Jenis dan Dampak Erosi

EROSI atau PENGIKISAN - Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sedikit tentang erosi atau pengikisan. Sub materi yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah tentang pengertian erosi, jenis - jenis erosi atau macam macam - erosi, faktor penyebab erosi, dampak dari erosi, dan cara mencegah erosi. Erosi sendiri merupakan bagian dari tenaga eksogen selain pelapukan, dan sedimentasi Berikut ini adalah rangkuman tentang erosi yang sudah pernah saya dapatkan dari beberapa buku yang pernah saya baca.

Setelah permukaan batuan melapuk dan ada aliran tenaga yang kuat yang membawa material hasil pelapukan tersebut, terjadilah erosi. Erosi adalah pengikisan lapisan permukaan kulit bumi karena aliran es, air, atau angin.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Erosi

Beberapa faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya erosi pada suatu lapisan permukaan tanah antara ain sebagai beirkut :

  1. Banyak sedikitnya curah hujan, semakin banyak curah hujan, maka semakin besar pula resiko tanah mengalami erosi dan juga sebaliknya
  2. Tekstur tanah, tanah yang resisten terhadap aliran air akan sulit tererosi daripada tanah yang tidak resisten.
  3. Kemiringan tanah, semkain miring tanah maka semakin besar pula resiko erosinya.
  4. Tutupan tanah atau vegetasi tanah, tanah yang gundul tanpa ada tutupan dari pepohonan akan lebih mudah mengalami erosi daripada tanah yang memiliki pepohonan diatasnya.

Macam – macam erosi

Berdasarkan penyebabnya, terdapat empat macam erosi, yaitu sebagai berikut :

Ablasi (Erosi Air Sungai)

Air yang mengalir menimbulkan gesekan pada terhadap tanah yang dilaluinya. Gesekan tersebut akan besar apabila debit dan volume airnya besar. Gesekan tersebut akan menimbulkan gesekan dan pengikisan, karena air sudah banyak mengangkut benda – benda padat. Syarat dari pengikisan air adalah air mengangkut benda – benda padat serta volum dan debit air besar (harus mengalir). Akibat dari pengkisan oleh air sungai ini, terbentuklah lembah – lembah, ngarai, dan jurang yang dalam (bagian dalamnya berbentuk V). sebagai contoh, lembah Anai, ngarai Sianok, dan Grand Canyon di Amerika Serikat.

Lalu bagaimana proses terbentuknya lembah, ngarai, dan jurang tersebut? Aliran air sungai yang deras pada bagian dasarnya akan menyebabkan sungai mengalami pengikisan pada bagian dasarnya. Erosi ini dikenal juga dengan erosi vertikal. Sementara aliran air sungai yang cepat pada bagian atasnya akan menyebabkan sungai mengalami pelebaran sebagai akibat dari pengikisan tepi sungai, erosi ini dikenal dengan erosi samping. Jika terdapat batuan yang resisten pada tepi sungai, maka tidak akan terjadi pengikisan. Akibat dari erosi vertikal dan erosi samping ini, terbentuklah sungai yang bagian dalamnya berbentuk V, seperti lembah dan jurang.

Erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan tingkatan kerusakannya, yang sebagai berikut ini :
  1. Erosi percik (splash erosion) yaitu pengikisan yang terjadi oelh percikan air. Percikan tesebut berupa partikel tanah yang kecil dan diendapkan disuatu tempat.
  2. Erosi lembar (sheet erosion) yaitu proses pengikisan tanah yang tebalnya sama atau metara dengan suatu permukaan tanah lainnya.
  3. Erosi alur (rill erosion) yaitu erosi yang terjadi karena air yang mengalir berkumpul pada suatu cekungan, akibtanya pada cekungan tersebut terjadi erosi yang lebih besar.
  4. Erosi parit (gully erosion) yaitu kelanjutan dari erosi alur.


Abrasi (Erosi Air Laut)

Abrasi atau erosi air laut adalah perusakan atau pengikisan pantai akibat terpaan gelombang laut yang terjadi terus menerus terhadap dinding pantai. Tinggi rendahnya erosi akibat air laut dipengaruhi oleh besar kecilnya gelombang laut yang menerpa dinding pantai. Bentang alam yang dihasilkan dari erosi air laut antara lain, cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, dan wave cut platform (pegunungan yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk.

Pada awalnya gelombang yang menerpa batuan di pantai membuat batuan tersebut retak. Retakan yang semakin besar dan membentuk notch, dan semakin dalam membantuk gua pantai. Akibat diterjang geombang terus – menerus, atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut platform.
cliff

Erosi Angin (Korosi dan Deflasi)

Pengikisan batuan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun. Terdapat dua macam erosi angin, yaitu korosi dan deflasi. Deflasi adalah suatu proses pengangkatan material dari suatu tempat ke tempat lain. Misalnya didaerah gurun pasir, angin yang bertiup sekaligus akan memindahkan material – material pasir ke tempat lain. Bentang alam yang dihasilkan dari deflasi biasanya bukit pasir atau gumuk yang disebut dengan sand dunes.
sand dunes hasil erosi angin deflasi

Korosi adalah suatu proses benturan atau gesekan terhadap suatu batuan yang dilalui angin yang membawa suatu material (pasir). Misalnya angin yang membawa banyak material pasir menabrak sebuah batu. Bantang alam yang dihasilkan antara lain batu jamur atau batu cendawan (mushroom rock). Pada umumnya deflasi dan korosi hanya terjadi jika tersedia banyak pasir, adanya periode kering, dan ada tiupan angin.
batu jamur cendawan mushroom rock

Erosi Es Atau Erosi Gletser (Eksarasi)

Erosi es merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gerakan lapisan es atau karena mencairnya es menuruni pegunungan. Hasil pengikisan batuan terseret ke bawah dan ketika tenaga pengangkut melemah, material – material akan teredapkan dan membentuk endapan es. Material yang terendapkan oleh erosi es disebut morena. Contoh hasil erosi es adalah Pantai Fyord di Skandivania.

Erosi Oleh Makhluk Hidup (Organisme)

Organisme sebagai tenaga penggerak erosi. yaitu binatang atau manusia. Erosi oleh organisme ini berupa liang-liang galian binatang (burrows), atau lubang galian pertambangan oleh manusia. Hasil endapan dari erosi organisme di antaranya berupa karang koral (coral reef) dan sarang binatang (ant hill).

Dampak Erosi

Eoris mempunyai dampak yang merugikan (negatif) dan menguntungkan (positif). Dampak positifnya antara lain terbentuknya bentang alam baru yang indah. Namun, erosi ternyata lebih banyak mengakibatkan dampak negatif. Menurut penelitian bahwa sekitar 15% permukaan bumi mengalami erosi yang kebanyakan disebabkan oleh air kemudian angin. Jika erosi terjadi di tanah pertanian, maka berangsur – angsur tanah tersebut akan menjadi tidak subur karena lapisan – lapisan tanah subur diatasnya akan semakin menipis. Jika terjadi di pantai, maka akan mengubah garis pantai. Dampak lain dari erosi adalah polutan dan endapan dari erosi yang terbawa air akan menumpuk pada suatu tempat. Dan jika menumpuk pada waduk atau danau akan menimbulkan pendangkalan.

Pencegahan Erosi

Pada umumnya erosi berpengarruh buruk terhadap tanah pertanian. Erosi dapat dikurangi atau dicegah dengan cara – cara sebagai berikut :
  1. Pengolahan tanah, areal tanah yang diolah dengan penanaman tanaman, penataan tanaman yang teratur akan mengurangi tingkat erosi.
  2. Pemasangan tembok batu rangka besi, dengan membuat tembok batu menggunakan rangka besi, erosi di tepi sungai dapat dikurangi.
  3. Reboisasi, menanami kembali daerah – daerah hutan yang gundul.
  4. Membuat tersering atau teras bertingkat – tingkat di lereng gunung atau tanah yang miring.
  5. Menjalankan Tumpang sari, menanam tanaman yang secara selang seling dengan waktu panen yang berbeda.
  6. Mengadakan counter plowing, yaitu pembajakan yang searah dengan kontur.
  7. Pembuatan pemecah angin dan gelombang, misal dengan menanam pohon.
  8. Menanami hutan bakau di tepi pantai.
  9. Membangun bangunan – bangunan pemecah ombak pada pantai – pantai yang bertebing curam.